Pekalongan- Akibat hujan deras yang mengguyur beberapa hari di Kota Pekalongan mengakibatkan adanya genangan banjir di beberapa tempat, tak terkecuali MIS Pasirsari 01 dan MIS Pasirsari 02 di Jalan Sutan Syahrir Kelurahan Pasirsari Kec. Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. Tidak hanya warga di sekitar madrasah saja, banjir ternyata juga dirasakan warga desa yang wilayahnya ikut terendam. Guru dan siswa MIS Pasirsari 01 dan MIS Pasirsari 02 serta RA yang berada dalam satu komplek madrasah tersebut juga merasakan dampak dari banjir tersebut.
“Kalau terjadi banjir, bangunan kami yang terdiri dari enam lokal juga kebanjiran. Ketinggian air sampai 30 cm dan sempat merendam buku pelajaran dan alat pelajaran madrasah,” kata seorang guru MIS Pasirsari 02 , Rabu (21/1) pagi.
Dikatakan, ketika banjir melanda pada hari pertama, Selasa malam (20/1) sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu, karena kejadiannya mendadak, ia dan guru lainnya tidak sempat menyelamatkan buku dan alat pelajaran yang disimpan di lemari. Padahal, rumahnya dekat madrasah. Jika banjir, semua yang ada di madrasah kebagian sibuk, harus membersihkan air dari lantai atau halaman madrasah. “Itu merepotkan.
Menurut penuturan Kepala MIS, dulu madrasahnya jarang terkena banjir. “Sekarang tiap ada hujan, terjadi kebanjiran sampai masuk ke ruangan-ruangan madrasah. Selain sering dilanda banjir, anak-anak tidak memiliki lahan untuk bermain dan aktivitas belajar di luar ruangan,” kata Guru Lainnya. Madrasah itu menjadi langganan banjir dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan. Memasuki musim penghujan ini, komplek pendidikan tersebut sering mengalami banjir apalagi setelah ada proyek peninggian jalan desa.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan, H. Imam Tobroni, didampingi Kasi Pendidikan Madrasah serta Pengawas saat meninjau lokasi mengatakan “Ini perlu segera melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi dampak kerusakan madrasah akibat banjir supaya ke depan madrasah tersebut tidak lagi terkena banjir. Kepada para guru MIS & RA tersebut diharapkan agar kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung dengan menempatkan siswa-siswa di lokasi yang tidak terkena banjir, dan meminta agar pengawasan terhadap peserta didik dilakukan dengan cara ekstra keras sehingga pengamanan mereka dari bahaya banjir dapat diatasi” jelasnya lagi.