Kota Pekalongan (Humas) – Di tengah gempuran arus informasi dan tren media sosial, para penyuluh agama Islam di Kota Pekalongan tak mau tinggal diam. Selama dua hari, mereka belajar menjadi kreator konten kreatif mulai dari teknik mengambil gambar, mengedit video, hingga mengemas pesan dakwah agar lebih menarik. Harapannya, pesan kebaikan yang mereka sampaikan tak hanya menggema di mimbar, tetapi juga viral di dunia maya.
Kementerian Agama Kota Pekalongan melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menggelar pelatihan pembuatan konten kreatif bertema “Penyuluh Aktif dalam Konten Digital Inklusif Transformatif”. Kegiatan ini dilaksanakan pada 12–13 Agustus 2025 di Aula MAN Insan Cendekia Pekalongan, diikuti penyuluh agama Islam dari seluruh KUA Kecamatan se-Kota Pekalongan.
Kepala Kantor Kemenag Kota Pekalongan yang diwakili Kepala Subbagian Tata Usaha, Drs. H. Masrukhin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini. Ia menekankan pentingnya peran penyuluh dalam menyebarkan materi penyuluhan keagamaan melalui media sosial di tengah arus informasi digital yang begitu cepat.
Pelatihan menghadirkan narasumber dosen dari Institut Widya Pratama Pekalongan yaitu, Nur Ika Royanti, M.Kom dan Rizqi Wijonarko, M.Kom. Pada hari pertama, peserta mempelajari dasar-dasar optimalisasi media sosial dan teknik pengambilan video yang menarik. Tak hanya teori, para peserta juga praktik langsung menggunakan kamera DSLR, kamera mirrorless, mikrofon, tripod, lighting, hingga smart phone. Dalam sesi ini, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membuat video sesuai tema pilihan mereka.
Hari kedua difokuskan pada teknik penyuntingan video menggunakan aplikasi CapCut yang dinilai fleksibel digunakan di smartphone maupun laptop. Narasumber mendampingi langsung proses editing hingga para peserta berhasil mempresentasikan karya video mereka di akhir sesi.
Narasumber Nur Ika Royanti mengapresiasi hasil karya peserta yang dinilai sudah mampu menyusun konten dengan baik, meski masih perlu peningkatan pada aspek editing. “Saya optimis para penyuluh mampu menghasilkan konten yang berkualitas dan bermanfaat,” ujarnya.
Salah satu peserta, Ahmad Sakdun, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan penyuluh di bidang digital. Ia berharap, melalui konten kreatif di media sosial, pesan-pesan dakwah dan bimbingan penyuluh dapat menjangkau masyarakat lebih luas, bahkan hingga tingkat global.



