Kota Pekalongan (Humas) — Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam terus menggelorakan Gerakan Keluarga Maslahat (GKM), sebagai salah satu program unggulan Kementerian Agama RI dalam membentuk ketahanan keluarga dan memperkuat peran keluarga sebagai fondasi masyarakat.
Kegiatan GKM ini digelar secara bergantian di berbagai wilayah Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kota Pekalongan. Hingga pertengahan Juli 2025, program ini telah berlangsung sebanyak tiga kali, dimulai dari MT Karimatul Khusna Kandang Panjang (11/7), Mushola Darul Huda Pekalongan Barat (14/7), dan Mushola Nurul Huda Kalibaros Pekalongan Timur (21/7). Setiap pelaksanaannya, GKM mendapat sambutan antusias dari warga sekitar, dengan jumlah peserta rata-rata mencapai 50 orang di tiap lokasi.
Kepala Seksi Bimas Islam, M. Arifudin, menjelaskan bahwa GKM adalah langkah strategis pemerintah untuk memperkuat ketahanan keluarga, terutama di kalangan masyarakat akar rumput. “Melalui program ini, kita ingin membangun keluarga yang tidak hanya harmonis dan bahagia, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.
Penyuluh Agama Islam Kecamatan Pekalongan Barat, Nur Kholis Rofi’i, turut menegaskan pentingnya nilai-nilai maslahah dalam kehidupan berkeluarga. Ia menyebutkan bahwa keluarga maslahat bukan sekadar keluarga sakinah, namun juga mampu menebar manfaat hingga pada tataran masyarakat dan bangsa. “Keluarga maslahah adalah keluarga yang terpenuhi kebutuhan lahir batinnya, harmonis, dan memberi dampak positif baik internal maupun eksternal,” ungkapnya.
Konsep yang diusung dalam GKM ini mengarah pada pembentukan keluarga ideal: terpenuhinya kebutuhan dasar, terbangunnya keharmonisan dan kebahagiaan, serta terbentuknya generasi berkualitas (Insan Kamil) yang menjadi bagian dari umat terbaik (Khairu Ummah).
Masih terdapat tiga lokasi lagi yang akan menjadi tempat penyelenggaraan GKM, yakni MT Al-Ikhlas Panjang Baru (25/7), Mushola Baitullah Desa Duwet (27/7), dan Masjid Bachir Achmad Binagriya (27/7). Dengan semangat partisipatif dan kolaboratif, program ini diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan dalam membangun masyarakat yang maslahat melalui penguatan institusi keluarga.



