Sejarah
MAN Insan Cendekia Pekalongan
Jl Banyurip Ageng No. 1 Kec. Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan 51131
Jawa Tengah
Indonesia
Telepon :
0853-4045-1165
0857-5739-1899
Email : admin@icp.sch.id
Sejarah Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Pekalongan (MAN ICP)
Pembentukan MAN Insan Cendekia berawal atas kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi tinggi akan ilmu pengetahuan maupun teknologi dan sejalan dengan keimanan maupun ketaqwaan. Pfor. Dr. ing. B.J. Habibie menginisiasi melalui BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) membentuk STEP ( Science and Technology Equity Program). Tujuan STEP adalah penyetaraan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk sekolah dilingkungan pesantren.
Pada tahun 1996, STEP melekatkan nama SMU Insan Cendekia sebagai nama lembaga pendidikan. STEP memilih lokasi di Serpong (Banten) dan Gorontalo. Rancangan model pendidikan STEP mengambil filosofi magnet school. Lembaga ini mampu menarik sekolah sekitarnya untuk terpicu dalam prestasidan menyiapkan calon pemimpin masa depan bangsa. Pada tahun 2000, BPPT melimpahkan manajerial SMU Insan Cendekia ke Departemen Agama RI. Alih tata kelola ini mengubah nama SMU menjadi MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Insan Cendekia. Meskipun demikian, ciri dan karakter pendidikan STEP tetap melekat dan tidak berubah.
Untuk memperluas semangat Insan Cendekia, pemerintah melalui Kementerian Agama RI mendirikan enam MAN Insan Cendekia yang merupakan replikasi MAN Insan Cendekia yang sudah ada yaitu Serpong, Gorontalo dan Jambi.
Pada tahun 2013, Kota Pekalongan merupakan salah satu lokasi yang dibangun MAN Insan Cendekia dengan lahan seluas +/- 10 Ha yang merupakan hibah dari Pemkot Pekalongan Selatan, dan saat ini sedang dalam proses pembangunan dan telah dioperasikan untuk tahun ajaran 2015/2016.
MAN Insan Cendekia Pekalongan nantinya akan dapat mendongkrak peningkatan mutu pendidikan di madrasah dan perluasan akses pendidikan dengan keunggulan-keunggulan sistem yang dilatarbelakangi dengan sistem pendidikan islami.
MAN Insan Cendekia Pekalongan, dalam proses belajar mengajar mengikuti model madrasah yang telah meluluskan alumni terbaik madrasah di Indonesia semisal Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia yang ada di Serpong.
DASAR PEMIKIRAN
MAN Insan Cendekia adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ciri khas utamanya.
Keunggulan MAN Insan Cendekia dibandingkan madrasah lainnya adalah :
- Pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu kepada standar mutu diatas standar nasional pendidikan dan bebasis keunggulan lokal.
- Dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan.
- Fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan dan keamanan.
- Peserta didik wajib tinggal di asrama (Asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional.
- Mewajibkan peserta didik berkomunikasi sehari-hari dilingkungan madrasah dengan menggunakan bahasa Indonesia, Inggris dan Arab.
Kehadiran MAN Insan Cendekia diharapkan mampu memadukan sains-teknologi dan ilmu agama islam yang bertumpu pada tiga peradaban, yaitu peradaban teks dan kitab, peradaban ilmu, dan peradaban filsafat. Dengan keterpaduan tersebut, MAN Insan Cendekia diharapkan menjadi pelopor upaya menghilangkan dikotomi ilmu pengetahuan Islam di Indonesia. MAN Insan Cendekia menempatkan etika Islam yang bersumber pada nilai-nilai universal Al-Quran dan Al-Hadits untuk menjiwai seluruh bidang keilmuan yang diajarkan.
Keterpaduan ketiga bidang peradaban ini diharapkan dapat melahirkan lulusan MAN Insan Cendekia yang kuat aqidah dan luas pengetahuan agamanya, dan dalam pemikirannya.