Kota Pekalongan – Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, dapat menanamkan kesadaran untuk melatih kesabaran, sebagai upaya mengontrol diri. Tujuannya agar setiap Muslim dapat mengerjakan segala sesuatu yang baik dan menghindari segala sesuatu yang membawa mudharat (kejelekan), demikian pembukaan Tausiyah Ramadhan 1438 H/ 2017 M yang disampaikan PAI Fungsional Kankemenag Kota Pekalongan Saifudin Syakib A, S.Ag, Kamis (8/06/2017) di Mushola Al Ikhlas dan diikuti pegawai Kantor Kemenag Kota Pekalongan.
“Puasa dapat melatih orang untuk meningkatkan kesabaran. “Innallaha ma’ashabiriin” Sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar. Dengan berpuasa kita mengontrol diri dengan menahan amarah, salah satu cara melatih kesabaran,” kata Saifudin.
Disampaikan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan, apabila kita dihina, dicaci maki orang lain, agar kita tetap bersabar, menahan diri dan menyampaikan kepada lawan bicara: ‘Saya sedang puasa.’ Sehingga lawan bicara tahu bahwa kita tidak membalas kedzalimannya bukan karena lemah atau tidak mampu, tapi karena sikap wara’ dan taqwa kepada Allah.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan jangan teriak-teriak, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari 1904 & Muslim 1151)
“Mari di bulan suci Ramadhan kita perbanyak tilawah (baca; membaca) al-Qur’an, baik pada pagi, siang, sore ataupun malam hari, karena masuk kategori dzikir kepada Allah SWT. Sebab, dengan berzikir bisa membuat hati menjadi lebih tenang,” pungkas Saifudin.