Pekalongan – “Guru agama mempunyai peran penting dalam mencegah munculnya radikalisme agama dan ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria), sebab sedini mungkin guru agama dapat mengetahui perkembangan pemahaman agama anak didik, dapat melakukan seleksi masuknya informasi keagamaan sejak dini baik melalui buku-buku pokok pembelajaran, referensi tambahan dan bahkan juga dapat memberikan bimbingan dan pembinaan tentang pemahaman agama Islam yang damai,” demikian disampaikan Ka Kankemenag Kota Pekalongan, H. Imam Tobroni, S.Ag, MM pada acara rapat koordinasi pembinaan guru PAI SD, SMP,SMA/SMK se-Kota Pekalongan dalam upaya penanggulangan radikalisme agama dan faham ISIS, acara digelar kerjasama dengan Polresta Pekalongan Kota, di Aula Kankemenag, Senin (30/03).
Kapolresta Pekalongan AKBP Luthfie Sulistiawan meminta kepada guru PAI untuk dapat menjadi pioneer semangat mencegah radikalisme ISIS. Kendatipun di Kota Pekalongan belum ada indikasi ke arah itu tetapi harus diwaspadai setiap saat, yang tentunya harus didahului dengan pemahaman agama secara konperehensif dan adanya kesepahaman visi antar komponen masyarakat tak terkecuali guru agama. Sedangkan Kasat Intel Polres Pekalongan Kota menyampaikan bahwa ISIS bergerak dengan berbagai modus untuk menarik massa dari luar menjadi mujahidin termasuk tawaran materi dan doktrin jihad sesuai pemahamannya, sehingga cegah dini merupakan hal yang penting, pada kesenpatan tersebut ia minta persetujuan guru agama Islam se-Kota Pekalongan akan kesiapannya mencegah kehadiran radikalisme agama, dan disahut peserta rakor secara serempak dengan kata “setujuuuuu”.