Pekalongan – Acara pembukaan pembinaan Manasik Haji Kota Pekalongan Tahun 1436 H/2015 M diselenggarakan di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan, Selasa pagi (28/07). Kegiatan diikuti oleh seluruh calon jamaah haji Kota Pekalongan yang terdiri dari 4 kecamatan. Tujuan acara pembinaan manasik haji ini untuk memberikan informasi terkini terkait kebijakan penyelenggaraan haji, meningkatkan pemahaman tentang manasik, memberikan informasi perjalanan ibadah haji dan umroh yang bermuara pada terwujudnya jamaah haji yang mandiri, sehingga dapat menjalankan ibadah haji dengan sempurna sehingga dapat meraih kemabruran hajinya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan H. Imam Tobroni, S.Ag, MM selaku ketua panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah calon jamaah haji Kota Pekalongan yang sudah mendaftar sampai dengan tanggal 30 Juni 2015 sebanyak 5.882 orang, sedangkan calon jamaah haji yang akan berangkat Tahun1436 H/2015 M sebanyak 390 orang. Disampaikan juga profil atau data jamaah haji berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan dan usia. Untuk jamaah haji termuda, Abdul Ghoni bin Ahmad Bachir usia 23 tahun dan jamaah haji tertua Nurhadi bin Tascimin usia 82 tahun. Petugas Kloter H. Masrur, S.Ag (TPHI), 2. H. Jaelani, S.Ag, M.SI (TPIHI), Dr. Rini Handayani (TKHI).
Walikota Pekalongan, H. M. Basyir Ahmad melalui Asisten bagian pembangunan, Sri Wahyuni mengawali sambutan tertulis dengan mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1436 H. mohon maaf lahir bathin. Dengan diselenggarakannya acara ini diharapkan dapat memberikan pembekalan, pengetahuan, wawasan serta menambah semangat dalam menunaikan rukun Islam yang kelima yaitu Ibadah Haji, sehingga jamaah haji lebih mengerti tata cara menunaikan ibadah haji. Sungguh suatu yang sangat menggembirakan manakala kita dapat memenuhi panggilan Allah SWT. ke tanah suci untuk berziarah ke Baitullah Makkah Almukarromah. Bagi yang memperoleh kesempatan menunaikan ibadah haji ke tanah suci tahun ini, wajib bersyukur karena banyak orang yang mempunyai finansial cukup tetapi tidak dapat berangkat haji dengan berbagai faktor alasan, diantaranya faktor tunggu dari tahun 2015 mencapai 2034 (daftar tunggu sekitar 19 tahun). Bukan saja yang gagal berangkat ke tanah suci namun orang-orang yang sudah pernah kesana pun ingin mengulang ritual ibadah haji lagi. Kepada seluruh calon jamaah haji untuk dapat memanfaatkan waktu dengan maksimal agar nantinya dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri dan tidak merasa kebingungan sesuai dengan tata cara yang telah diajarkan. “Pesan Walikota kepada jamaah haji Kota Pekalongan yang utama dan pertama adalah menjaga kesehatan, fisik diutamakan karena fisik cukup melelahkan serta selalu ikhlas dalam menunaikan seluruh rukun haji dengan sebaik-baiknya sehingga bisa menjadi haji mabrur,” kata Sri Wahyuni mengakhiri sambutannya.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Kota Pekalongan, Drs. H. M. Nadhif mengatakan, manasik haji akan digelar sebanyak 6 kali yaitu 3 kali di tingkat kota dan 3 kali di tingkat kecamatan. Pihaknya juga berpesan, kepada calon jamaah haji Kota Pekalongan agar selalu menjaga kesehatan dan mendengarkan informasi atau pengetahuan yang akan diberikan oleh para narasumber. Manasik Haji KUA diakhiri dengan kegiatan praktek manasik di Masjid Djunaid.