Kota Pekalongan – Senin (19/06/2017), Kegiatan Tausiyah Ramadhan 1438 H/ 2017 M di Mushola Al Ikhlas Kantor Kemenag Kota Pekalongan,diisi penceramah Ustadz Irawan yang mengulas mengenai Adab berpuasa. Acara diikuti pegawai Kantor Kemenag Kota Pekalongan setelah sholat dhuhur berjamaah.
Ustadz Irawan menyampaikan , bahwa adab orang yang sedang berpuasa tidak sempurna kecuali merealisasikan lima perkara:
Pertama: Menundukkan pandangan serta menahannya dari pandangan-pandangan liar yang tercela.
Kedua : Menjaga lisan dari berbicara tidak karuan, menggunjing, mengadu domba dan dusta.
Ketiga : Menjaga pendengaran dari mendengarkan setiap yang haram atau tercela.
Keempat: Menjaga anggota tubuh lainnya dari perbuatan dosa.
Kelima : Hendaknya tidak memperbanyak makan.
Diriwayatkan dari Anas ra., ia berkata : Rasulullah saw berbuka dengan makan beberapa ruthaab (kurma basah ) sebelum shalat, kalau tidak ada maka dengan kurma kering, kalau tidak ada maka dengan meneguk air beberapa teguk. ( H.R : Abu Daud dan Al-Hakiem )
Diriwayatkan dari Salman bin Amir, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Apabila salah seorang diantara kamu puasa hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada kurma hendaklah dengan air, sesungguhnya air itu bersih. ( H.R : Ahmad dan At-Tirmidzi )
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra: Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya makan sahur itu berkah. (H.R : Al-Bukhary )
Diriwayatkan dari Amru bin Maimun, ia berkata : Adalah para sahabat Muhammad saw. adalah orang yang paling menyegerakan berbuka dan melambatkan makan sahur. ( H.R : Al-Baihaqi )
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata :Adalah Rasulullah saw. menggalakkan qiyamullail (shalat malam ) di bulan Ramadhan tanpa memerintahkan secara wajib, maka beliau bersabda : Barang siapa yang shalat malam di bulan Ramadhan karena beriman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni baginya dosanya yang telah lalu. ( H.R : Jama’ah )
Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Nabi saw. apabila memasuki sepuluh hari terakhir ( bulan Ramadhan ) beliau benar-benar menghidupkan malam (untuk beribadah ) dan membangunkan istrinya ( agar beribadah ) dengan mengencangkan ikatan sarungnya (tidak mengumpuli istrinya ). ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
Diriwayatkan dari Abu salamah din Abdur Rahman, sesungguhnya ia telah bertanya kepada Aisyah ra: Bagaimana shalat malamnya Rasulullah saw di bulan Ramadhan ? maka ia menjawab : Rasulullah saw tidak pernah shalat malam lebih dari sebelas raka’at baik di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya, caranya : Beliau shalat empat raka’at jangan tanya baik dan panjangnya, kemudian shalat lagi empat raka’at jangan ditanya baik dan panjangnya, kemudian shalat tiga raka’at. ( H.R : Al-Bukhary,Muslim dan lainnya )
Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : berusahalah untuk mencari lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir. (H.R : Muslim )
Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw mengamalkan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan oleh Allah Azza wa Jalla. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
Dengan beberapa hadits tersebut di atas, semoga memberi pelajaran kepada kita bahwa dalam menjalankan puasa Ramadhan kita perlu melaksanakan adab-adab sbb :
1. Berbuka apabila sudah masuk waktu Maghrib.
Sunnah berbuka adalah sbb : Disegerakan berbuka yakni sebelum melaksanakan shalat Maghrib, berbuka dengan makanan yang ringan seperti kurma, air saja, setelah itu baru melaksanakan shalat.
2. Makan sahur, dengan dilambatkan sampai akhir malam mendekati Shubuh.
3. Lebih bersifat dermawan (banyak memberi, banyak bershadaqah, banyak menolong) dan perbanyak tadarus al-qur’an
4. Menegakkan shalat malam atau shalat Tarawih dengan berjama’ah. Dan shalat Tarawih ini lebih digiatkan lagi pada sepuluh malam terakhir.