Pekalongan-Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan mengadakan rapat membahas dan mengantisipasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) khususnya di Kota Pekalongan, Selasa pagi (2/02). Rapat di ruang Kepala Kantor tersebut dihadiri Kepala Kantor, Kasubbag TU, para Kasi dan Gara serta para penyuluh agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan. Kasi Bimas Islam Drs. Masrukhin menyampaikan tujuan diadakannya rapat adalah pembagian Tugas dan Fungsi dalam melakukan pembinaan, terutama dalam pembinaan aqidah. Sedangkan dalam sambutannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan H. Imam Tobroni, S.Ag, MM menyampaikan bahwa GAFATAR adalah organisasi yang disinyalir metamorfosa aliran dari Alqiyadah Al-islamiyah yang dilarang keberadaannya karena menyesatkan namun kita masih perlu menunggu fatwa MUI. Untuk itu sesuai perintah Kakanwil, para penyuluh agama Islam diminta melakukan pembinaan dan pendampingan dari sisi aqidah, sehingga harapannya mereka dapat mengamalkan ajaran agamanya dengan benar. Ini memang tidak mudah karena mereka telah dilakukan doktrinisasi ajaran, harus bertahap dan penuh dengan kehati-hatian serta melalui pendekatan yang empati, jangan sampai secara psikologis tersinggung. Imam minta penyuluh untuk memberi laporan secara periodik dan apabila ditemukan kejanggalan di lapangan.
Sebelumnya diketahui eks Gafatar dari Kota Pekalongan telah dijemput di Donohudan Solo oleh Pemerintah Kota Pekalongan dan disambut pejabat Pemkot dan Kantor Kementerian Agama, Minggu pukul 20.00 wib. Mereka terdiri dari 2 (dua) keluarga yakni Durohim beserta isteri dan 2 anak (asal Sampangan) dan keluarga Nurohmat, isteri dan 1 anak (asal Tegalrejo). Mereka kini telah kembali ke keluarga masing-masing.
Kepala Kesbangpol Kota Pekalongan telah mengetahui keberadaan Eks Gafatar asal Kota Pekalongan dan akan terus memantau agar paham tersebut tidak menjalar ke masyarakat. Hendaknya masyarakat di lingkungan masing-masing ikut memantau apabila ada aliran yang menyimpang segera dilaporkan instansi terkait untuk secepatnya diberikan pembinaan.