Kota Pekalongan – Selama 2 hari sejak Rabu sampai Kamis, 22-23 Januari 2020 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah selenggarakan pertemuan dalam rangka meningkatkan kapasitas FKUB dan Kelembagaan Keagamaan. Pertemuan diikuti oleh tokoh-tokoh agama FKUB dan kelembagaan Keagamaan se-Jawa Tengah dilaksanakan di salah satu hotel lantai 12 di jantung Kota Semarang.
Dalam pembukaan acara, Plt Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah menyampaikan kepada hadirin untuk terus meningkatkan kualitas bertoleransi. “Kerukunan hidup di tengah masyarakat yang berbeda agama hendaknya selalu ditingkatkan kualitas toleransi,” kata Plt Kepala Kanwil Kemenag Jateng Moh Ahyani.
Selanjutnya mantan Ketua FKUB Wilayah Provinsi Jawa Tengah, Prof Dr Mudjahirin Tohir mengajak agar umat beragama harus meyakini kebenaran agama yang dipeluknya dengan tidak membandingkan agama lain tidak benar.
Disampaikan bahwa kedewasaan beragama harus mampu memahami serta meyakini ajaran agama bukan dalam rumah tanpa jendela yang di sana terdapat pula manusia sedang mendalami ajaran agamanya yang berbeda.
Hari kedua, Dosen Universitas Sugiyopranoto, Kuriake Karismawan menyuguhkan bahasan bertajuk Fungsi Agama : Manifes dan Laten.
Dosen humoris tersebut menekankan agar umat beragama tidak mempertajam perbedaan tetapi berkolaborasi untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan umat.
Sementara Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Fajar Adhy Nugroho, mengetengahkan bahasan Membangun Budaya Toleransi. Menurut beliau, hal ini penting karena realitas perbedaan yang menjadi keniscayaan harus diselesaikan dengan sikap tasamuh, tepo seliro, membiarkan keyakinan di luar keyakinannya dalam istilah populer toleransi.
Perlu diketahui, Tingkat Toleransi di Jawa Tengah tertinggi dibanding Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Timur, ke depan harus terus ditingkatkan naik peringkatnya.