Pekalongan- Pencanangan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) Kota Pekalongan dilaksanakan di Taman Baca Masyarakat “DIMURTI” Binagriya, Senin (5/12/2016). Gerakan Indonesia Membaca ini untuk mengajak dan memotivasi pemda setempat dalam upaya menghapus buta aksara di Kota Pekalongan.
Sebelum acara pembukaan dimulai, dimeriahkan dengan penampilan kesenian Qasidah oleh ibu-ibu dari Grup Rebana Kelurahan Pringrejo, penampilan kesenian anak-anak TK, Tari Batik oleh siswi SMP, penampilan siswa SD komunikasi dengan dialek Pekalongan asli, dan terakhir mendongeng guru TK. Mereka para juara 1 lomba yang diadakan sehari sebelumnya.
Dalam acara pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars TBM oleh penyuluh agama islam Kankemenag Kota Pekalongan, Sri Setiyowati, dilanjutkan pembacaan do’a. Kemudian sambutan dan Pencanangan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) ditandai dengan pemotongan pita dan penandatangan prasasti oleh Walikota Pekalongan, H. Alf Arslan Djunaid didampingi Muspida.
Pada tahun 2017, Kota Pekalongan yang warganya mencapai 300 juta jiwa, dituntut agar bebas dari buta aksara. Hal ini terungkap pada pengukuhan Gerakan Indonesia Membaca di Kota Pekalongan pada 05 Desember 2016 yang dihadiri oleh Marlinda Komisi X DPR RI, direktur pembinaan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan kemendikbud RI Dr Erman Syamsudin serta walikota Pekalongan.
Menurut hasil survei UNESCO, minat membaca masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah. Dari 61 negara di dunia yang disurvei, Indonesia berada di peringkat ke- 60.