Pekalongan – Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) berusaha mengembangkan keseimbangan dimensi fikir (intelektualitas) dan dimensi dzikir (moralitas) pada diri peserta didik. “…….yang kita kembangkan di madrasah terutama di MAN Insan Cendekia khususnya adalah keseimbangan dimensi fikir dan dimensi dzikir, ada keseimbangan antara dimensi intelektualitas dan dimensi moralitas….” ujar Direktur Pendidikan Madrasah Prof. Dr. Phil. H.M. Nur Kholis Setiawan, M.A.
Dalam kunjungannya pada Sabtu pagi, 26 September 2015 di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Pekalongan (MAN ICP), beliau menambahkan bahwa Bangsa Indonesia sebenarnya tidak kekurangan orang-orang pinter (Baca: Pintar) tetapi bangsa ini kekurangan orang-orang Bener (Baca: benar).
Dengan konsep pendidikan 24 Jam, MAN Insan Cendekia berusaha mengembangkan secara maksimal dimensi fikir (intelektualitas) pada diri peserta didik dan pada saat yang bersamaan dimensi dzikir (moralitas) juga dapat dibina dengan baik. Siswa-siswi MAN IC diharapkan bisa menjadi kader-kader ilmuan yang mampu bersaing tidak hanya di negeri sendiri, namun juga di luar negeri dan tentunya dengan tetap berpegang pada konsep-konsep pendidikan Islam yang sudah mereka pelajari sebelumnya. Selain itu, dengan di dampingi Kepala Kantor Kemenag Kota Pekalongan, H. Imam Tobroni, S.Ag., M.M. dan pelaksana tugas (Plt) Kepala MAN ICP, Drs. Harmadi, M.Pd. beliau sempat memberikan motivasi kepada para peserta didik, guru dan para orang tua agar selalu bersama sama menjaga dan mengembangkan MAN ICP sehingga dapat menjadi pribadi yang utuh dan istiqamah dalam keadaan senang maupun susah, sebelumnya beliau juga meyempatkan diri untuk melihat perkembangan pembangunan sarana dan prasarana di MAN ICP yang masih akan terus dilakukan secara bertahap. (Z)