Pekalongan – Dewasa ini pertumbuhan lembaga pendidikan semacam RA dari waktu ke waktu semakin meningkat, begitu juga jumlah siswanya semakin bertambah. Oleh karena itu Dalam rangka mendukung pelaksanaan program pendidikan Pada Usia Dini (PAUD), Kementerian Agama meluncurkan program Bantuan Operasional Pendidikan Raudlatul Athfal (BOP RA) di seluruh Indonesia. Program BOP yang merupakan program utama Pendidikan Anak Usia Dini saat ini diharapkan mampu membantu dalam memenuhi biaya operasional Pendidikan RA dan memberikan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu.
Dengan menghadirkan 60 orang peserta terdiri dari Pokjawas, Kepala Raudlatul Athfal (RA) se Kota Pekalongan dan bendahara RA, Senin (18/04) Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan Cq Seksi Pendidikan Madrasah menyelenggarakan kegiatan Bintek Perencanaan BOP RA se Kota Pekalongan Tahun 2016 di Hotel Nirwana. Kegiatan dibuka secara resmi pukul 08.00 oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan H. Imam Tobroni, S.Ag,MM.
Dalam sambutan pembukaannya, Imam menyampaikan kesadaran akan pentingnya penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang telah tumbuh sebagai sebuah kesadaran kolektif antara masyarakat dan pemerintah. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa hampir seluruh lembaga pendidikan anak usia dini seperti RA dan sejenisnya terselenggara atas prakarsa dan swadaya masyarakat. Dilanjutkan dengan penyampaian materi Kebijakan Kementerian Agama dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Islam.
“ Ada pertanyaan, kenapa selama ini RA dinomor 2 (dua) kan? Karena tata pengelolaanya yang masih kurang optimal”, kata Imam.
Pada kesempatan selanjutnya, penyampaian materi kegiatan dengan menghadirkan 2 orang narasumber (Mahfudz dan Aini Saadah) dari Kanwil Kemenag Prov Jateng. Salah satu narasumber, Aini menyampaikan pentingya program BOP RA yang merupakan program utama Pendidikan Anak Usia Dini, dalam hal ini berupa pemberian dana langsung kepada lembaga RA (Raudlatul Athfal) yang besarnya dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing RA dan satuan biaya bantuan sebesar Rp. 300.000,-. “Diharapkan dengan adanya BOP RA, Pendidikan RA dapat memberikan layanan pendidikan yang bermutu, membantu memenuhi biaya operasional Pendidikan RA, mengurangi angka putus sekolah dengan memberikan kesempatan yang setara terhadap anak yang tidak mampu, per siswa 300.000,” jelas ibu Aini. (27/4-AFRd)