Pekalongan, 29 April 2025 — Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Pekalongan, H. Kasiman Mahmud Desky, secara resmi membuka kegiatan Implementasi Berbasis Kampung Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kankemenag Kota Pekalongan. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 29 April 2025, di wilayah Buaran, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.
Acara ini merupakan bagian dari upaya strategis Kementerian Agama dalam menguatkan semangat moderasi beragama di tengah masyarakat, khususnya pada tingkat kampung atau lingkungan terkecil. Dalam sambutannya, H. Kasiman Mahmud Desky menegaskan pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis.
“Moderasi beragama bukan berarti memoderasi ajaran agama, tetapi bagaimana kita bersikap moderat, saling menghargai perbedaan, menjaga kerukunan, dan menjauhi sikap ekstrem dalam beragama. Inilah yang harus ditanamkan dari lingkungan terkecil, seperti kampung,” ujar H. Kasiman.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pekalongan Barat dan Kecamatan Pekalongan Selatan. Para peserta terdiri atas unsur pegawai Kankemenag, tokoh masyarakat, serta warga dari berbagai latar belakang agama yang berbeda.
Seksi Bimas Islam selaku penyelenggara berharap kegiatan ini dapat menjadi embrio lahirnya Kampung Moderasi Beragama di Kota Pekalongan yang menjadi contoh bagi wilayah lain. Kegiatan ini juga menjadi ruang dialog lintas agama dan budaya yang memperkuat nilai-nilai toleransi, kerja sama, serta kedamaian antarwarga.
Acara diisi dengan diskusi panel, pemaparan materi moderasi beragama oleh narasumber dari Kankemenag, serta sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber. Suasana kegiatan berlangsung kondusif dan penuh semangat kebersamaan antarumat beragama.
Sebagai penutup, H. Kasiman menyampaikan harapan agar nilai-nilai moderasi tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Kami ingin dari kampung, lahir gerakan bersama untuk merawat Indonesia yang damai, inklusif, dan penuh toleransi,” pungkasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Kota Pekalongan semakin kokoh dalam menjaga kerukunan umat beragama serta menjadi teladan dalam menghidupkan nilai-nilai moderasi di tengah keberagaman masyarakat.
