Kota Pekalongan – Kamis .(8/04) Tim Monev Bimas Islam Kankemenag Kota Pekalongan melaksanakan monitoring dan evaluasi ) di KUA Kec. Pekalongan Selatan .Tim dipimpin langsung Oleh Kasi Bimas Islam Drs. H.M. Thohirun dibantu oleh beberapa JFU yang berjumlah 5 orang. Monev ini dilaksanakan rutin tiap tri wulan yang bertujuan untuk untuk mengetahui tata kelola dan kinerja KUA Kecamatan serta sejauh mana pelayanan yang sudah dilakukan kepada masyarakat serta kendala kendala apa saja yang dihadapi.selain itu juga untuk mempererat tali silaturrahmi diantara pegawai Kankemenag Kota Pekalongan yang sudah terjalin. Di awal sambutannya Thohirun mengingatkan khususnya pada para penyuluh baik Penyuluh PNS maupun Non PNS bahwa sebentar lagi akan memasuki bulan ramadhan yang biasanya banyak kegiatan. “ saat ini sudah banyak permintaan yang masuk ke Kankemenag Kota Pekalongan berupa permintaan untuk menjadi Imam Tarawih dan petugas Qultum. Dan sebagaimana diketahui bahwa pemerintah telah memperbolehkan masyarakat untuk melaksanakan sholat Tarawih dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan ”Jelas Thohirun . Oleh karena itu tidak ada alasan bagi para penyuluh ketika membuat laporan kegiatan bulan ramadhan tidak ada kegiatan karena banyak majlis ta’lim banyak yang libur saat bulan ramadhan. Kenyataan di lapangan justru banyak kegiatan walaupun tidak di mjalis ta’lim sebagaimana biasanya, dan itu bisa dibuat laporan. Tambahnya. Menyikapi masa pandemi covid 19 yang masih belu usai ia mengingatkan agar para penyuluh bisa membuat inovasi lewat medsos misalnya, membuat tausiah lewat facebook ataupunYoube , sehingga pesan pesan keagaamaaan dan pesan moral masih bisa disampaikan ke masyarakat atau daerah binaan walaupun tidak bisa bertatap muka. Sementara itu Kepala KUA Kec. Pekalongan Selatan Agus Yahya, MH memberikan masukan kepada kasi Bimas tentang status Tanah KUA yang bukan milik Kemenag tetapi juga milik Pemkot Pekalongan, disamping itu ukuran tanah dan kantor terlalu sempit untuk bisa menunjang tugas tugas KUA yang begitu banyak dan komplek. Agus telah berusaha menacari tanah bengkok yang bisa dijadikan sebagai Kantor KUA dan pernah menyampaikan hal tersebut kepada Wakil Wali kota namun sampai masa jabatan wakil wali Kota habis hali ini belum terpenuhi. Menanggapi hal tersebut Thohirun berharap agar semua pegawai KUA Pekalongan selatan tidak terkecuali para penyuluh agar meberikan informasi apabila ada tanah bengkok yang bisa digunakan untuk Kantor KUA . “informasi tanah yang diberikan dilengkapi dengan foto lokasi tanah agar lebih mantap” tegas Thohirun. Diakhir sambutannya Thohirun berpesan agar para penyuluh dalam memberikan penyuluhan agar tetap membawa nama baik Kementerian agama , nama baik pribadi nama baik keluarga karena biar bagaimanapun apa yang disampaikan para penyuluh akan selalau diingat oleh masyarakat. (Qy)