Kota Pekalongan – Pasca pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Legislatif 17 April 2019 menyisakan ketidakharmonisan sesama warga akibat perbedaan pilihan politik yang didera masa kampanye cukup panjang dan melelahkan. Puing-puing perbedaan harus segera dihilangkan kemudian kembali membangun kerukunan, kedamaian, dan persatuan sebagai sesama warga bangsa. Ke depan, seluruh warga bangsa menatap masa depan yang lebih sejahtera dan berkeadilan.
Sabtu, 20 April 2019 Pukul13.30 wib digelar acara talkshow yang bertajuk Expose di Batik TV dengan mendatangkan 4 orang Narasumber dan dipandu oleh host cantik mbak Yayak Ahmad. Keempat narasumber yaitu Kapolresta Pekalongan Sitepu, Dandim 0710 Irfan, Asisten Walikota Doyok dan Ketua FKUB Kota Pekalongan Marzuqi.
Asisten Walikota menyampaikan layanan warga mendapatkan E-KTP. “Pemerintah Kota Pekalongan sejak awal memberikan layanan maksimal kepada warga untuk mendapatkan E-KTP sebagai syarat pendaftaran ikut dalam Pilpres dan Pileg 17 April 2019,” jelas Doyok. Sementara Kapolresta menegaskan agar masyarakat menyerahkan proses penghitungan hasil pemilu kepada KPU sesuai aturan yang berlaku. Sitepu menambahkan agar masyarakat merajut kembali persatuan usai pilpres dan Pileg.
Kemudian Dandim 0710 selaku pengaman teritorial mengingatkan kepada kelompok manapun jangan coba-coba berbuat inkonstitusional. “Siapapun yang mengganggu proses demokrasi maka berhadapan dengan TNI dan Polri. Bagi aparat pengaman bahwa NKRI harga mati,” tegas Irfan.
Pada kesempatan tersebut, FKUB mengajak kepada warga Kota Batik ini agar kembali merajut kerukunan dan kedamaian untuk memupuk persatuan. “Terlebih umat Islam harus merujuk kepada Alquran Surat Hujurat : 10 “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikan antara dua saudaramu yang berselisih. Bertakwalah kepada Allah agar mendapat rahmat,” kata Marzuqi.
Lelaki berkaca mata minus itu mengajak agar umat Islam mengingat perintah Rasulullah saw, “Jadilah kalian hamba Allah bersaudara. Muslim saudara muslim, jangan menzaliminya, membiarkannya, dan jangan menghinanya,” pungkas Marzuqi.