Kota Pekalongan – Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan melalui Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) menyelenggarakan Kegiatan NGOPI Ngobrol Pendidikan Islam di Hotel Dafam Jl Urip Sumoharjo No. 53 Pekalongan, Selasa (26/03/2019. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan, Perwakilan Pemkot Pekalongan, Kasubbag TU dan Pejabat Struktural dan Fungsional serta Kepala Pendidikan Islam Kankemenag Kota Pekalongan, Ketua Pokjawas Madrasah, Pengawas PAI SD/ SMP/SMA/SMK, Ketua PGRI, Badko TPQ, FKDT, FKPP, MKKS SD/SMP/SMA/SMK, MGMP PAI SMP/SMA/SMK dan Ketua KKG PAI SD Kota dan Kecamatan.
Acara dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan Drs H Akhmad Mundakir, M.Si disampaikan bahwa kegiatan NGOPI merupakan kegiatan perdana pada Seksi Pakis dengan harapan menghasilkan solusi terhadap permasalahan tentang pendidikan Islam.
“Ngobrol Pendidikan Islam ini kita bisa berbagi informasi dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama Islam,” jelas Mundakir.
Suasana dialog dalam kegiatan NGOPI ini berlangsung dengan rasa ukhuwah yang mendalam karena seluruh peserta dengan narasumber dapat berdialog dengan penuh keakraban namun tetap fokus pada permasalahan, sehingga setiap persoalan yang disampaikan dapat ditanggapi dengan baik.
Agus Mahendra mewakili Wali Kota Pekalongan selaku narasumber menjelaskan perkembangan pendidikan Islam di Kota Pekalongan. Disampaikan bahwa Pemerintah menyiapkan beberapa fasilitas bagi seorang guru yang baik selain gaji pokok maka ditambah dengan adanya tunjangan fungsional, sertifikasi guru dan lainnya. “Semua ini diberikan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” terang Agus.
Kemudian dilanjutkan Ketua DPRD Kota Pekalongan Balgies Diab, sangat mendukung kegiatan Ngopi ini dan hasilnya perlu ditindaklanjuti apalagi melihat dampak dari perkembangan media sosial sudah sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, sehingga kita harus bijaksana dalam menggunakannya.
Sementara Kakankemenag Akhmad Mundakir mengatakan di masyarakat sekarang banyak perbedaan dalam beragama tapi semua harus disikapi dengan moderasi beragama, terkait pesatnya perkembangan medsos sangat berpengaruh besar pada pendidikan anak dan agama, oleh karena itu diperlukan filter atau pendidikan agama yang baik dan benar untuk mencegah hal tersebut.
Kakankemenag berharap agar pendidikan agama ini bisa menjadi filter terhadap radikalisme dan gerakan gerakan separatis yang dapat menimbulkan pertentangan di masyarakat dan perpecahan umat.