Kota Pekalongan – Kultum Ramadhan hari ketiga bagi pegawai Kantor Kemenag Kota Pekalongan di Mushola Al Ikhlas, Rabu (31/05/2017) diisi oleh Penyuluh Agama Islam Fungsional Drs. H. Abdul Wahib, mengambil tema Hikmah Bulan Ramadhan. Kegiatan dilaksanakan setelah sholat dhuhur berjamaah selesai.
Dalam tausiyahnya Wahib menguraikan Hikmah Bulan Ramadhan menurut tafsir Al-Maraghi.
Wahib mengatakan bahwa dalam tafsir Al-Maraghi disebutkan ada beberapa hikmah puasa ramadhan yang dapat mengantarkan manusia meraih gelar muttaqin. Pertama, puasa membiasakan seseorang takut kepada Allah SWT, karena orang yang sedang berpuasa tidak ada yang mengontrol dan melihat kecuali Allah SWT.
Kedua, puasa mampu menghancurkan tajamnya syahwat dan mengendalikan nafsu, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya nikah itu bisa menahan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, hendaklah berpuasa, karena puasa sesungguhnya dapat mengendalikan syahwat.
Ketiga, puasa membiasakan seseorang berkasih sayang. Membiasakan untuk selalu berkurban dan bersedekah. Di saat ia melihat orang lain serbakekurangan, tersentuhlah hatinya untuk berbagi kepadanya.
Keempat, puasa membiasakan hidup teratur, yaitu orang yang berpuasa akan berbuka pada waktu yang sama dan telah ditentukan.
Kelima, adanya persamaan antara yang miskin dan kaya, antara penguasa dan biasa, tidak ada perbedaan dalam melaksanakan kewajiban agama.
Keenam, puasa dapat menghancurkan sisa-sisa makanan yang mengendap dalam tubuh, terutama pada orang yang mempunyai kebiasaan makan dan sedikit kegiatan sehingga baik untuk kesehatan.
Ketujuh, puasa dapat membersihkan jiwa, karena puasa hakikatnya memutus dominasi syahwat. Syahwat bisa kuat dengan makan dan minum, dan setan selalu datang melalui pintu-pintu syahwat. Dengan berpuasa, syahwat dapat dipersempit geraknya.
Kedelapan, puasa membentuk manusia baru, Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa berpuasa dengan niat mencari pahala dari Allah SWT, maka ia keluar dari bulan Ramadhan sebagaimana bayi yang baru lahir.
Semoga kita termasuk orang-orang yang menjalankan ibadah puasa dengan benar dan apa yang kita lakukan diterima Allah Azza Wa jalla, Amiin.