Kota Pekalongan-Madrasah Aliyah Negeri (MAN) InsanCendekia Pekalongan selama 3 hari (5-7/04/2017) melaksanakan Studi Kolaboratif ke Kampung Naga dan Gunung Galunggung Jawa Barat. Pemilihan Kampung Naga yang terletak di DesaNeglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Karena unik letaknya yang berada di lembah. Tidak hanya itu Kampung Naga ternyata masih mempertahankan kearifan lokal dan budaya yang mereka jaga sejak dahulu.
Untuk mencapai Kampung Naga, dari Kota Tasikmalaya memakan waktu sekitar 1 jam. Letak kampung di sebelah kiri jalan. Tata letak rumah dan arsitektur yang khas, sesaat sebelum masuk kampung kita harus melapor terlebih dahulu dan di sini tidak ada plang DesaWisata.
Sebanyak 180 siswa-siswi MAN InsanCendekia Pekalongan dan sejumlah guru pembimbing berangkat dari lokasi MAN Insan Cendekia Pekalongan malam hari dan tiba di Tasikmalaya Jawa Barat pagi hari. Setelah beristirahat di rumah makan, acara langsung dilanjutkan dengan eksplorasi Kampung Naga selama kurang lebih 4 jam dengan agenda observasi dan wawancara dengan masyarakat Kampung Naga.
Observasi yang dilakukan adalah mengamati 7 (tujuh) kunci kebudayaan masyarakat, yaitu : Religi, Perlengkapan Hidup, Kesenian, Bahasa, Organisasi Sosial, Mata Pencaharian dan Pengetahuan masyarakat Kampung Naga. Kampung Naga merupakan sebuah kampung adat yang masih lestari, di sini masyarakatnya masih memegang adat tradisi nenek moyang mereka. Mereka menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampong tersebut.
Selepas sholat Ashar, rombongan MAN InsanCendekiaPekalongan telah selesai melaksanakan observasi dan eksplorasi di Kampung Naga kembali ke penginapan yang terletak di Kota Singaparna. Kegiatan selanjutnya tiap kelompok mempersiapkan bahan-bahan yang akan di presentasikan pada malam harinya sesuai dengan arahan yang telah diberikan oleh guru pembimbing.
Pagi harinya seluruh rombongan di briefing untuk persiapan menuju kawah Gunung Galunggung yang merupakan salah satu gunung teraktif dari 40 gunung api aktif di Indonesia. Letusan Gunung Galunggung terjadi terakhir pada tahun 1982-1983 selama kurang lebih 9 bulan. Muntahan material vulkanik terutama abu vulkanik hampir menutupi seluruh Pulau Jawa pada saat itu.
Semoga studi kolaboratif ini dapat meningkatkan pemahaman siswa-siswi terhadap kehidupan masyarakat Indonesia yang masih memegang adat istiadat dan juga pengetahuan tentang ke-gunungapi-an di Indonesia, Karena Indonesia merupakan sabuk gunung api dunia (Ring Of Fire)sehingga dapat dengan tanggap menghadapi bencana gunung api. (Maulana)