Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Farhani, menyinggung besaran kontribusi berita website Kemenag Kabupaten/Kota dalam Workshop Jurnalistik Kehumasan, Kamis sore (2/2/2017). Workshop yang berlangsung selama 3 hari, 1-3 Maret 2017, dengan peserta Personal In Charge (PIC) Kontributor Berita Website dari Kankemenag Kab/Kota dan Kanwil Kemenag Prov. Jateng.
Disampaikan Farhani bahwa secara SDM dan kapasitas ASN yang ditugaskan di Kanwil Kemenag Prov Jateng lebih banyak jumlahnya, kenapa masih kalah dengan daerah lain dalam hal penulisan berita website. Setelah berdiskusi dengan Subbag Informasi dan Kehumasan Kanwil Kemenag Prov Jateng, dibuat edaran kuota kontribusi berita agar disampaikan kepada Kemenag Kabupaten/Kota.
“Nantinya setiap Senin, saya minta terutama di Subbag Humas supaya mencatat dan membuat laporan kontribusi berita Kemenag Kabupaten/Kota termasuk Kanwil sendiri,”kata Farhani.
Laporan ini sebagai alat kontrol kinerja Kasubbag TU Kemenag Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab karena ini menyangkut berita, jurnal, marwah Kementerian Agama terkait pemberitaan-pemberitaan secara umum, jelas Farhani.
Farhani ingin ada perubahan pola pikir dan budaya kerja, terkait pola pikir di Kementerian Agama terkait banyaknya tugas mulia dalam mengemban misi keagamaan yang perlu diinformasikan kepada masyarakat, dan juga prestasi capaian kinerja Kemenag seperti pelayanan haji, indeks kepuasan jamaah haji mencapai 83%, pelayanan Nikah Gratis di KUA, juga prestasi-prestasi Kemenag lainnya seharusnya dapat dipublikasikan, sehingga mampu mengangkat citra Kemenag, termasuk madrasah.
Farhani mengatakan sekarang masuk Era Global ditandai dengan perkembangan Tehnologi Informasi, sementara Menag menyebutkan sekarang masuk era digital.
Farhani ingin ketika di media ada pemberitaan mengkritik dan menyebarkan berita negatif tentang Kementerian Agama, jangan dibiarkan tapi mampu men-counter- berita tersebut.
Menurut Farhani, ke depan di Jawa Tengah perlu dibentuk tim kreatif yang menangani persoalan-persoalan di media, disamping juga masyarakat perlu mendapat pencerahan dari Kemenag dalam membangun opini sehingga tercipta image yang bagus dari masyarakat kepada Kementerian Agama.