Pekalongan – Seiring makin dekatnya waktu pemberangkatan ibadah haji, para calon jemaah haji untuk dihimbau mempersiapkan diri, baik dalam hal ilmu maupun persiapan fisik. Terkait dengan hal tersebut, Seksi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan memberikan informasi terkini mengenai kebijakan penyelenggaraan haji, meningkatkan pemahaman tentang manasik dengan memberikan informasi perjalanan ibadah haji kepada calon jamaah haji Kota Pekalongan yang mengikuti acara pembukaan pembinaan Manasik Haji Kota Pekalongan Tahun 1437 H/2016 M di Gedung Aswaja, Rabu (27/7).
Dalam Laporannya, Kepala Seksi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama, M Nadhief menyampaikan, Calon jamaah haji asal Kota Pekalongan tahun 2016 yang berjumlah 343 orang, rencananya akan diberangkatkan dari Kota Batik ke asrama haji Donohudan pada 28 Agustus mendatang. Mereka tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 51 Embarkasi Solo.
Di tanah suci nantinya, pemondokan atau tempat penginapan jamaah haji asal Kota Pekalongan akan berada di daerah Mahbahjin. Jaraknya sekitar 4 sampai 5 kilometer dari Masjidil Haram. “Lokasinya cukup ideal, ada di depan terminal. Di situ 24 jam tersedia transportasi gratis berupa kendaraan bus ke Masjidil Haram. Jika dibandingkan tahun lalu di Aziziyah, pemondokan tahun ini lebih dekat,” ungkapnya.
Secara terperinci disampaikan, profil jamaah haji asal Kota Pekalongan berdasar jenis kelamin, terdiri dari 186 pria dan 157 wanita. Sedangkan berdasarkan pekerjaan, perinciannya terdiri dari PNS sebanyak 73 orang, pedagang (57), petani (2), pegawai swasta (92), ibu rumah tangga (84), pelajar/mahasiswa (6), pegawai BUMD (9), dan pensiunan (10). Latar belakang pendidikan, 71 orang lulusan SD, lulusan SLTP ada 46 orang, SLTA (112), D1-D3 (23), S1 (78), S2 (11), S3 (1), dan lain-lain satu orang.
Jamaah haji termuda dari Kota Pekalongan tercatat atas nama Ayu Fatikhatul Mubarokah binti Abdullah Kurniawan, berusia 24 tahun, beralamat di Tegalrejo, Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat. Sedangkan jamaah haji tertua, tercatat atas nama Giyem binti H Mudasir, alamat Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara.
“Sesuai domisili, bimbingan manasik haji mulai tanggal 28 Juli s.d 4 Agustus 2016 diteruskan di tingkat kecamatan sebanyak enam kali, dikoordinir KUA masing-masing. Kemudian tanggal 8 Agustus ada pemantapan lagi manasik haji tingkat kota. Seluruhnya ada delapan kali pertemuan,” terangnya.