Pekalongan-Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan H. Imam Tobroni, S.Ag, MM didampingi Kasi Pendidikan Madrasah, Drs. H. Masruri, para pengawas Kankemenag Kota Pekalongan menghadiri acara Gerak Jalan Jantung Sehat (GJJS) RA Se-Kota Pekalongan dan Pembinaan disertai Dialog, Kamis (11/02). Acara diselenggarakan dengan tujuan silaturahmi, sharing berbagai permasalahan yang ada dilingkup RA. Berlangsung di Raudlatul Athfal (RA) Muslimat NU Masyitoh 09, Jl. Urip Sumoharjo no. 56 C Pringlangu Kota Pekalongan Barat, dengan peserta Kelompok Kerja Kepala Raudlatul Athfal (K3) RA Se-Kota Pekalongan. Pada kesempatan tersebut hadir isteri dari calon Walikota Pekalongan Ratna Sofia, SE.
Dalam pembinaannya Kankemenag minta agar Kepala RA selalu mengarahkan anak didiknya kepada ajaran agama Islam yang benar, waspada dengan paham radikalisme yang sekarang marak beredar, untuk itu peran guru sebagai pendidik menduduki posisi startegis.
“Bukan hanya peran orang tua, akan tetapi guru di RA juga memegang peranan sangat penting. Sosialisasi dan pemahaman tentang bahaya radikalisme harus lebih sering disampaikan pada anak didik sejak usia dini. Ajarkan Islam yang membawa kesejukan dan kedamaian,” kata Imam Tobroni dalam pembinaannya.
Sementara itu Ratna Sofia atau akrab dipanggil mbak fifi mengungkapkan tugas mulia guru RA, karena mendidik anak sejak usia dini sehingga dapat terbentuk karakternya. Mendidik anak di tengah pesatnya arus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bukanlah perkara mudah. “Guru merupakan ibu bagi anak di madrasah, utamakan sharing dengan wali murid, anak didik harus selalu dipantau perkembangannya apalagi anak sekarang sudah mengenal game dan smartphone sehingga waktunya akan habis untuk berbagai perangkat teknologi informasi tersebut, jaga anak kita sehingga karakter dapat terbentuk dengan baik,” Pesan mbak fifi.
Pada sesi acara dialog, berbagai pertanyaan seputar permasalahan RA disampaikan, baik dari Pengawas, maupun Kepala RA, dan kesemuanya mendapat sambutan jawaban dari nara sumber. Acara diakhiri dengan do’a penutup.