Pekalongan – Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah Kota Pekalongan menyelenggarakan Dialog Pendidikan di GOR Medono Pekalongan, Kamis (21/01). Kegiatan menghadirkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan H. Imam Tobroni, S.Ag, MM dan Habib Zeid bin Abdurrahman dari Yaman selaku nara sumber. Ketua panitia yang juga ketua KKMTs Drs A Lutfi dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakan kegiatan dalam rangka menguatkan semangat dan sekaligus kompetensi guru-guru MTs dalam melaksanakan tugasnya.
Sementara itu Kepala Kankemenag Kota Pekalongan mengingatkan tentang pentingnya peran guru dalam proses pendidikan dan pembelajaran, guru harus berkemampuan lebih dibanding muridnya termasuk didalamnya dalam hal tehnologi informasinya sehingga guru akan dapat memberikan arahan dan bimbingan dengan benar, kendatipun kini guru bukan satu-satunya sumber pembelajaran tetapi guru punya tugas memfasilitasi kebutuhan pembelajaran anak didik sehingga dituntut memiliki kompetensi lebih dan sesuai dengan perkembangan perubahan. Disamping itu, Imam minta kepada jajaran MTs untuk menyiapkan langkah-langkah strategis dalam menghadapi ujian nasional. “Sebab ujian kini masih menjadi indikator keberhasilan pendidikan dari sisi akademis,” jelas Imam. Ia bangga selama ini MTs telah mampu berkompetensi dengan sekolah lainnya, hal ini perlu terus ditingkatkan.
Berikutnya dilanjutkan Habib Zeid dari Yaman menjelaskan tentang tanggung jawab pendidikan Islam tidak hanya dibebankan kepada madrasah, tetapi menjadi tanggungjawab semua, termasuk didalamnya dalam mendidik anak untuk berakhlakul karimah serta menjauhkan diri dari pemahaman radikal dan perilaku teror. Untuk menanamkan ini, kata Habib Zeid perlu memperbanyak metode bercerita tentang kisah para nabi dan ulama. Para nabi dan ulama mempunyai sikap tasamuh yang tinggi dan menghargai orang lain dalam perilaku sosialnya.