Pekalongan – Seiring dengan dimasukinya era globalisasi di abad 21, pendidikan semakin urgen dalam rangka menghadapi tuntutan zaman yang penuh persaingan di semua aspek bidang kehidupan. Selaku pendidik sudah seharusnya dapat memahami dan mengikuti arus perkembangan zaman. Untuk ikut serta mensukseskan program nasional Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun (Wajar Dikdas) khususnya lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan, Seksi Pendidikan Madrasah melaksanakan rapat koordinasi dengan Kepala Raudlatul Athfal (RA) dan Kepala Madrasah se-Kota Pekalongan, pukul 08.00 s.d selesai di Aula setempat, Selasa (20/10). Rapat koordinasi dibuka langsung Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan, H. Imam Tobroni, S,Ag, MM.
H. Imam dalam sambutannya menghimbau kepada seluruh peserta rakor yang notabene adalah kepala RA/Madrasah agar selalu mendukung program pendidikan madrasah yang berada di Kota Pekalongan, diantaranya adalah masalah Tunjangan Profesi Guru, Tunjangan Fungsional Guru, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), BSM, BOP RA, bantuan RKB dan Rehabilitasi. Serta tak lupa mengajak agar image madrasah yang kumuh bisa dirubah menjadi sekolah formal yang memiliki berbagai keistimewaan tak hanya melatih Skill, mampu menciptakan Karakter peserta didik yang santun, namun juga bisa menghargai perbedaan.
“Sekarang adalah era teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat di dunia maya, selaku tenaga pengajar kita harus dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung pendidikan”, ujar Imam disela-sela pemutaran film pendek fakta sekitar madrasah.
Pelaksana kegiatan dari Seksi Pendidikan Madrasah, M. Zuhri mengungkapkan bahwa walaupun dana sudah mengalami efisiensi anggaran, Rakor dengan Kepala RA/Madrasah harus tetap terlaksana mengingat tanggung jawab yang harus disampaikan ke semua tenaga pendidik serta tugas guru seiring dengan pemberian tunjangan sertifikasi dalam mencerdaskan anak didik serta kesejahteraan guru.
Agenda yang dibahas dalam rakor tersebut antara lain informasi tentang pencairan tunjangan profesi guru, subsidi tunjangan fungsional guru, serta informasi aplikasi SIMPATIKA (Sistem Informasi dan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Agama).
Terkait masalah BOS dalam rakor tersebut juga dibahas masalah penyaluran Bantuan Operasional Sekolah yang disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu yang mana telah disalurkan dana BOS ke madrasah sampai bulan September. Dan evaluasi tentang pelaporannya. Tak ketinggalan pula disampaikan persiapan masalah pencairan BOS triwulan IV (Oktober-Desember 2015), pencairan BOP RA, dan pencairan bantuan RKB dan Rehabilitasi.
Dari bagian kelembagaan juga tak lupa menyampaikan masalah yang berkaitan dengan EMIS yang sampai saat ini masih menunggu data-data dari RA dan Madrasah.
Diakhir acara rapat koordinasi tak lupa disampaikan penegasan masalah pelaporan BOS serta persyaratan pemberkasan tunjangan profesi guru dari kasubbag TU, Drs. Moh Yahya. (Z)